Cegah Kerusakan Otak dengan Minyak Ikan.




Sejak kecil dulu, tak jarang orang tua, maupun sekolah selalu memberi minyak ikan untuk dikonsumsi. Alasan yang kerap kita dengar dalah mampu meningkatkan kecerdasan, menjaga kesehatan tubuh dan menambah nafsu makan.



Tak salah memang pendapat tersebut karena kandungan omega-3 memiliki dua esensial: eicosapentaenaoic acid(EPA) DAN DOCOSAHEXAENOIC ACID (DHA) yang memang mampu membantu menurunkan kadar lemak dalam darah, menurunkan tekanan darah tinggi, hingga mencegah stroke. Apalagi omega-3 tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga kita harus mengkonsumsi makanan yang mengandung zat itu, seperti pada ikan, kacang walnut, minyak zaitun dan kacang keledai.



Penelitian mutakhir dari Colombia University dan Lousiana State University di New York pun telah menemukan khasiat terhadap mereka yang terkena stroke. Para peneliti telah mengembangkan obab berbasis minyak ikan yang diberikan dalam waktu satu jam setelah serangan stroke mampu menjaga sel-sel otak yang rusak agar tetap hidup.



Sementara saat ini, obat yang tersedia untuk mencegah kerusakan otak pada pasien stroke diberikan dalam kurun wktu empat jam pascaserangan. Obat itu akan memecah sumbatan darah yang menghambat oksigen ke otak, namun tidak mampu mencegah kematian sel-sel. Apalagi, kebanyakan pasien stroke sering terlambat dibawa kerumah sakit sehingga fungsi otak yang mengalami kerusakan sulit pulih seperti sedia kala.



Tetapi DHA telah menunjukkan manfaat dalam berbagai penyakit kronis yang disebabkan peradangan, seperti jantung koroner, asma, artritis, dan penyakit mata degenerasi makular. "Stroke dapat terjadi pada usia berapapun, termasuk pada bayi. DHA sudah dipakai secara luas sebagai suplemen harian dan dalam sudut pandang terapeutik. Kini ada harapan penggunaannya bagi terapi stroke", kata Dr. Nicolas Bazan, salah satu peneliti, seperti dilansir Healthland.



Untuk itu tim peneliti telah menciptakan obat yang kaya akan asam lemak omega-3 DHA, dengan menggunakan beberpa metode. Tujuannya untuk menjaga sel otak tetap hidup, antara lain dengan mengubah gen yang memproduksi protein pelindung.



Percobaan telah dilakukan pada tikus dan rencananya akakan diujicobakan pada manusia. nantinya, jika memberikan hasil yang sama pada manusia, obat mengandung minyak ikan itu akan menjaga sel-sel otak agar tetap hidup lebih lama. Dengan demikian pasien yang terlambat datang ke rumah sakit akan terhindar dari kerusakan otak permanen.



Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan University of Cambridge, Inggris, dua hingga empat porsi minyak ikan dalam sepekan ditemukan mampu mengurangi risiko terkena stroke hingga 6%. Sementara mengkonsumsinya lebih dari lima porsi dalam sepekan mampu menawarkan sebuah efek perlindungan serupa yang didapat dari statin, obat yang digunakan untuk mengurangi kadar kolesterol.



Rajiv Chowdhury, dari jurusan kesehatan umum University of Cambridge, enganalisis 38 penelitian yang melibatkan 800 orang dari 15 negara. hasilnya, mereka yang mamakan ikan secara konsisten terlindungi dari stroke. "Angka 6% mungkin terlihat kecil. namun jika anda berfikir mengenai seberapa umum (stroke) terjadi, maka angka ini dalat diterjemahkan sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk sebuah populasi berskala bersar", paparnya kepada The News.



Hal itu dapat diartikan bahwa pencegahan stroke untuk satu kasus per 500 individu dapat dilakukan jika semua mengkonsumsi ikan dua atau tiga kali dalam sepekan. "Apabila anda mengkonsumsi lima atau lebih sajian ikan dalam sepekan, mampu meningkatkan pengurangan risiko (stroke) hingga 12%. Dan ini serupa dengan intervensi farmasi dari statin atau aspirin", papar Chowdhury.



Di sisi lain, dia menyebut belum ada bukti bahwa suplemen minyak ikan mampu mencegah stroke. Apalagi, secara kontras, timnya telah melakukan 12 percobaan terhadap mereka yang mengkonsumsi suplemen omega-3. hasilnya, tidak ditemukan efek perlindungan terhadap stroke.



Walaupun begitu, menurut Choudhury, terlalu awal untuk menyimpulkan bahwa supleman itu tidak berguna. Selain itu, bukti-bukti yang ada menunjukkan bahwa suplemen omega-3 mungkin memperbaiki fungsi kognitif dan menolong mengatasi diabetes.



Perbanyak Konsumsi Ikan.





Adalah sangat menolong apabila masyarakat tahu apakah kita perlu menggunakan pendekatan berbasis makanan atau nutrisi untuk mendapatkan asupan omega-3. Memang, nutrisi dari makanan terlihat lebih bermanfaat, dan mengkonsumsi ikan umumnya merupakan sebuah pilihan yang lebih baik dilihat dari tingkat bukti yang terbaru.



Ini disebabkan banyak peneliti yang meyakini bahwa di dalam ikan tidak hanya terkandung lemak omega-3, tapi juga nutrisi baik lainnya, seperti vitamin D, selenium dan lain-lain yang bermanfaat.



Dalam penelitian yang dipublikasikan The American Journal of Clinical Nutrition, disebutkan bahwa dibandingkan sumber nabati, omega-3 yang berasal dari hewan tetap yang terbaik karena memiliki EPA dan DHA. Sementara sumber nabati hanya mengandung asam lemak alpha-linolenic acid (ALA). Sejumlah penelitian pun menunjukkan manfaat EPA dan DHA jauh lebih besar dibandingkan ALA.



Denan mengkonsumsi ikan pun berarti kita akan memakan lebih sedikit daging merah. Dengan kata lain, akan memiliki pola makan yang lebih sehat. Walaupun perlu diperhatikan cara memasaknya. menggoreng ikan cenderung akan mengurangi semua manfaat kesehatan yang ada pada ikan.



Belum lagi jika dikaitkan dengan kemungkinan ikan yang tercemar merkuri atau logam berat. Nah, untuk menyiasatinya, pilihlah ikan berukuran kecil seperti sarden yang mengandung toksin lebih sedikit karena mereka berada di bawah rantai makanan. Semakin besar ukuran ikan, akan semakin besar pula kemungkinan terkontaminasi.


Bazonggier

Bazonggier is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free. Kapan Nikah?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama