
Malam ini, ingatanku tentang sebuah novel, "Sophie". Dan seorang Jimmy, teman dekatku.
Malam yang sama, ketika semua orang tengah menyiapkan segala sesuatunya untuk santap sahur yang sangat nikmat, Jimmy diluar, lapar dan dingin diguyur hujan. Ia tidak memiliki uang untuk beli seporsi nasi bungkus.
Jimmy baru saja apes diperas penjahat kereta di Manggarai dan kini ia dibuang di Pasar Minggu.
Tiba-tiba seorang Kapitalisme Neo Liberalis lewat, makan burger sambil menghitung uang di dompetnya. Kapitalis itu melihat Jimmy dengan wajah datar dan berlalu.
Kemudian seorang Sosialisme Komunis lewat dan berkata pada Jimmy, "Hey, apa yang kamu lakukan? Kenapa engkau biarkan Kapitalis itu pergi dengan uangnya dan membiarkan perutmu kelaparan? Apakah duniamu adil seperti itu?"
Sang sosialis itu melanjutkan, "Mari kita rampas uangnya demi kesetaraan sosial!"
Mendadak Jimmy berfikir keras. Pekerjaan yang jarang ia lakukan: "berfikir". Jimmy seorang muslim "tak terpelajar" tidak tahu yang mana harus di ikuti, apakah akan menuruti ajaran Sosialisme Komunis atau membiarkan Sang Neo Liberalisme Kapitalis pergi bersama dompetnya. Pada saat yang sama, malam semakin dingin dan gelap, segelap isi fikiran Jimmy. Kereta berlalu membawa semangat hidup Jimmy tampa sisa...
Tags:
Religius