Stop Hina Tuhan.

Yesus




Ternyata semakin luas kita menerobos cyber, kita semakin dikerubungi
imajinasi tentang ruang pemikiran dan warna gagasan. Ketika olok-olok
tentang Tuhan dianggap cool
, berikutnya Atheisme perlahan meliputi
jiwa.

Apakah anda pernah berniat online hanya untuk mendengar nasihat agama?
Saya fikir tidak! Pernahkah?

Ah..Entahlah.

Aku tidak bermaksud membuat anda menyesali diri mengklik halaman ini.
Barangkali kita boleh balik bertanya: "Siapa yang mau membaca tulisan
santri yang biasa khatib jumat itu?" Karena tidak banyak penceramah yang
berbobot dan ilmiah. Dan itu fakta. Fakta bahwa kebanyakan da'i tidak mengerti sains, ekonomi global dan perkembangan ilmu pengetahuan, apalagi dai di kampung saya.
Kebanyakan adalah lulusan kitab kuning buatan abad pertengahan. Saya tidak mengatakan kitab itu salah atau tidak baik. Tapi satu hal mesti di akui, banyak ilmu baru tersingkap tetapi Psantren tampaknya jauh tertinggal dan tidak dalam posisi sedang mengejar ketertinggalan itu. Memang tidak semua psantren, tapi kebanyakan.



Sekarang kita hadapi fakta kedua: Atheisme!
Cyber adalah liberalisasi pemikiran dan itulah intinya. Kita dituntut
membuka fikiran dan mau tidak mau sedikit banyaknya menguras fikiran dan terlibat merekayasa ulang sistematika logika tentang Eksistensi
Tuhan..



Baiklah mungkin saya terlalu mendramatisir.
Anda bolehlah acuhkan tentang hal ini, tidak peduli, tapi kalau anda orang cerdas
akankah anda cuek saja?
Orang seperti saya adalah orang kebanyakan yang dididik bahwa agama
bukan fokus keseharian. Dan banyak yang seperti itu adalah orang orang
cerdas. Dan ketika menemukan pertanyaan seperti ini: "Apa bukti kalau
Tuhan itu ada?" Saya tidak percaya anak santri akan memberikan jawaban
yang memuaskan. Jawaban yang biasa anda peroleh adalah: "Kamu harus percaya atau
kamu masuk neraka". Atau: "Nanti anda bisa kafir lalu aku akan membunuhmu". Serta: "Alam ini adalah bukti akan adanya Tuhan".



Buat orang cerdas seperti tadi, alasan seperti itu sangat standard sekali, dan
tentu saja tidak memuaskan. Jika tidak menemukan jawaban yang pas,
bayangkan apa yang terjadi kemudian: Sekularisme, Nihilisme, dan Atheisme.
Dan itu sudah terjadi. Disini, di lingkungan anda dan dimana-mana.
Khatib, tukang ceramah orang di Mesjid berkumpul disatu pojok,
terkurung didunianya yang sempit itu dan pada sisi yang lain, orang orang
cerdas tadi lalu berubah menjadi robot dalam rupa manusia atau menjadi monyet berfikir!
Tragis..



Lalu apa jalan keluar?
Banyak hal. Intinya adalah: pertanyaan rasional jawabnya harus
rasional pula. Apakah Tuhan itu ada? Apakah Tuhan itu tidak ada? Apa bukti
Tuhan itu ada? Apa pula bukti Tuhan itu tidak ada?
Jika pertanyaan itu murni rasional maka tidak akan ditemukan jawaban.



Pertanyaan itu jika dibuktikan di ruang sidang adalah kesaksian:
Apakan anda pernah mencium bau Tuhan, menyentuh Tuhan atau melihat
Tuhan? Kebalikannya, apakah jika indra kita tidak mencapai Tuhan
adalah bukti Tuhan tidak ada? Apakah karena kita tidak menemukan ruh,
nyawa maka nyawa itu tidak ada?
Mari kita akui kenyataan, bahwa sangat logis sekali Tuhan itu tidak
ada, dan mari kita akui bersama bahwa sangat logis pula Tuhan itu ada.
Jika ide itu sudah diterima berikutnya adalah tentang percaya atau tidak
peraya. Saya percaya Tuhan itu ada, dan saya menyembah Allah. Saya orang beriman, muslim flesh and bond. Jika
anda tidak percaya Tuhan, bukan golongan saya tapi saya menghargai anda
sebagai sesama manusia.
Buat sesama orang percaya, orang beriman, alangkah baiknya kita
menjaga yang kita punya, agama kita dan tidak baik mengolok-olok agama
sendiri disaat atheis mengolok-olok kita.
Olok olok itu sifatnya lintas agama. Tidak perduli apapun agama anda.



Olok olok itu seperti karikatur Nabi Muhammad saw pakai jubah bom. Sayang sekali saya tidak punya fotonya.



Dan baru baru ini seperti di Digg.com:

Salam sesama orang beriman. Wallahu a'lam.



Catatan:



  1. Tulisan ini tidak untuk menghina satu agama atau lembaga agama manapun, tetapi sebagai sesama orang beragama saya hanya mengingatkan. Apakah jika anda dikritik anda akan mengkebiri orang yang mengkritik itu atau berusaha merubah diri menjadi lebih baik?

  2. Jika anda seorang sekularis, atau siapapun yang menganggap bahwa agama adalah heroin, obat bius, candu dalam kehidupan. Saya menghargai anda apa adanya: benda kesepian, monyet berfikir. Selamat menikmati dunia anda.


Bazonggier

Bazonggier is a site where you find unique and professional blogger templates, Improve your blog now for free. Kapan Nikah?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama