M
Membaca hikayat yang menceritakan Raja Sulaiman, yang mendapatkan air suci ma`al hayat yang berkhasiat memanjangkan umur sepanjang masa dan awet muda, hadiah dari Raja Jin. Raja Sulaiman minta pendapat para menteri, tentang air yang ia dapatkan itu, apakah ia minum atau tidak. Semua menteri menyarankan Raja Sulaiman harus meminumnya, karena khasiatnya luar biasa.
Namun, ada satu yang menyarankan agar Raja Sualaiman, jangan meminumnya, yaitu seekor Landak, dengan alasan, kalau Raja Sulaiman meminum air suci ma`al hayat itu, akan hidup selamanya dan tetap awet muda, apalah artinya semua itu kalau Raja Sulaiman hanya hidup seorang diri, sementara isteri yang dicintai, anak keturuannya semua mati, tinggallah Raja Sulaiman seorang diri. Raja Sulaiman pun menerima saran Landak, yang mennurut hemat Raja Sulaiman ada benarnya juga.
Barangkali kalau kita yang mendapat air suci ma`alhayat itu langsung saja meminumnya tanpa berpikir panjang, karena kita akan hidup selamanya, dan tetap awet muda. Karena panjang umur dan awet muda adalah dambaan semua orang.
Walaupun hal tersebut menjadi dambaan semua orang, namun bukan berarti tidak ada persoalan yang mengiringi. Persoalan yang mendasar adalah apakah dengan panjang umur itu dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, untuk kepentingan hidup di akhirat atau tidak.
Panjang Umur adalah nikmat yang wajib kita syukuri dengan menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, bukan sebaliknya digunakan untuk bermaksiat kepada Allah, sungguh beruntung kata Rasulullah orang yang diberi umur panjang dan baik pula amalnya, sebaliknya celaka orang yang diberi panjang umur, namun buruk amalnya.
Seiring bertambahnya usia, berarti kita berjalan kearah penuaan. Wajah yang tadinya kencang, kini mulai keriput, rambut yang tadinya hitam berubah putih. Tenaga kini muali melemah, mudah sakit-sakitan. Penglihatan sudah tidak normal lagi. Pendengarnpun rada-rada tuli. Gigi sudah mulai copot satu persatu. Suara pun mulai bergetar, tidak sejenih dulu lagi.
Siapapun orangnya, kalau panjang umur pasti menjumpai penyakit tua dan yang pasti akan berjumpa dengan kematian. Dua hal inilah yang tidak ada obatnya, kalau ajal sudah tiba tak mungkin lagi bisa diobati, begitu pula dengan penuawaan.
Namun, kita sering mendengar perkataan orang begini: “ Bapak ini umurnya sudah tua, kok terlihat masih muda”. Dari perkataan itu kita bisa maklum yang namanya umur tidak mungkin berkurang, berarti orang tersebut bisa dibilang awet muda. Sebaliknya ada juga ada yang mengatakan begini : “Umur Bapak ini masih muda, kok kelihatan sudah tua yah”.
Persoalan ini perlu kita kaji lagi, mengapa orang yang usianya tua bisa dibilang awet muda, dan mengapa orang yang usia muda dikatakan tua? kira-kira apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?
Ternyata, seiring bertambahnya usia kita, justeru hormon pertumbuhan manusia semakin berkurang. Pada usia 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal 25 % jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Padahal hormon itulah yang sangat kita butuhkan untuk memperbaharui sel-sel tubuh kita yang rusak, sehingga dengan berkurangnya hormon pertumbuhan itu otomatis ia tidak mampu lagi berkerja secara optimal memperbaiki sel-sel tubuh kita, seperti keriput pada wajah tidak bisa dihindari lagi, kerja organ tubuh yang fital seperti jantung, pangkrias, hati dan ginjal tidak berfungsi secara optimal. Ini yang menyebabkan kita menjadi tua.
Disamping berkurangnya hormon pertumbuhan kita sudah berkurang, pola hidup yang tidak sehat juga turut ambil bagian dalam mempercepat proses penuaan. Karena pola hidup yang tidak sehat, seperti jarang olah raga, kurang memperhatikan kebersihan, sering mengonsomsi makanan yang banyak mengandung pengawet, penyedap, pewarna, dan makanan cepat saji, merupakan pupuk yang sangat ampuh bagi berkembangnya bakteri, virus dan jamur, di tubuh kita, sehingga bibit penyakit yang sudah ada tumbuh menjadi penyakit yang sangat berbahaya. Satu kali kita terserang penyakit, merupakan sumbangan besar bagi penuaan dini.
Usia boleh dibilang tua, tetapi wajah masih terlihat muda. Misalnya umur 60 tahun terlihat masih seperti umur 35 atau 40 tahun. Apa rahasianya?
Ada diantara orang yang berusaha memperlambat proses penuawaan yang terlihat pada wajah dengan cara menyuntikkan hormon pertumbuhan setiap enam bulan sekali, dengan biaya yang sangat mahal, satu kali suntik enam juta rupiah.
Kalau yang lebih murah dan dapat dijangkau, ada tidak?. Ternyata ada. Yaitu dengan mengonsomsi Melia Biyang. Bukan menyuntikkan hormon, tetapi merangsang kelenjer pituitary yang ada di otak untuk terus memproduksi hormon pertumbuhan, walaupun sudah diusia tua, sehingga terjadi perbaikan system metabolisme tubuh, regenerasi sel, dan pengembalian usia biologis, meningkatkan aktivitas seksual serta stamina, daya tahan tubuhpun akan bertambah.
Caranya? yaitu dengan menyemprotkan Milia Biyang ke bawah lidah, dimana sel syaraf yang berada di bawah lidah itu terhubung ke otak, dan di otak itulah Kelenjar Pituitary berada. Dengan begitu Kelenjer tersebut akan terangsang untuk terus berproduksi menghasilkan hormon pertumbuhan.
Cara yang lebih mudah dan bahkan hampir tanpa biaya, ada?. Ada, juga sih. Ketika saya menjumpai mereka yang sudah tua, yang kelihatannya di usia mereka yang sudah tua itu masih belum kelihatan tua, rambut mereka belum terlihat uban, bahkan tenaga mereka masih kuat menarik gerubak yang bermuatan cukup berat. Saya bertanya, apa sih rahasianya, apakah ada amaliah yang harus dibaca? Ternyata apa jawab mereka ? simpel saja yaitu senantiasa mandi sebelum azan subuh berkumendang.
Kemungkinan ini, secara ilmiah atau ditinjau dari sudut medes, kesehatan, perlu dibuktikan lebih lanjut. Mengapa mandi sebelum salat subuh bisa membuat orang awet muda? Bagi para ilmuan mungkin pertanyaan ini bisa dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi khazanah pengetahuan yang manfaat.
Barangkali juga sudah ada yang meneliti hal ini, namun saya belum mengetahuinya.
Semoga manfaat, amin.
Membaca hikayat yang menceritakan Raja Sulaiman, yang mendapatkan air suci ma`al hayat yang berkhasiat memanjangkan umur sepanjang masa dan awet muda, hadiah dari Raja Jin. Raja Sulaiman minta pendapat para menteri, tentang air yang ia dapatkan itu, apakah ia minum atau tidak. Semua menteri menyarankan Raja Sulaiman harus meminumnya, karena khasiatnya luar biasa.
Namun, ada satu yang menyarankan agar Raja Sualaiman, jangan meminumnya, yaitu seekor Landak, dengan alasan, kalau Raja Sulaiman meminum air suci ma`al hayat itu, akan hidup selamanya dan tetap awet muda, apalah artinya semua itu kalau Raja Sulaiman hanya hidup seorang diri, sementara isteri yang dicintai, anak keturuannya semua mati, tinggallah Raja Sulaiman seorang diri. Raja Sulaiman pun menerima saran Landak, yang mennurut hemat Raja Sulaiman ada benarnya juga.
Barangkali kalau kita yang mendapat air suci ma`alhayat itu langsung saja meminumnya tanpa berpikir panjang, karena kita akan hidup selamanya, dan tetap awet muda. Karena panjang umur dan awet muda adalah dambaan semua orang.
Walaupun hal tersebut menjadi dambaan semua orang, namun bukan berarti tidak ada persoalan yang mengiringi. Persoalan yang mendasar adalah apakah dengan panjang umur itu dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, untuk kepentingan hidup di akhirat atau tidak.
Panjang Umur adalah nikmat yang wajib kita syukuri dengan menggunakannya untuk beribadah kepada Allah, bukan sebaliknya digunakan untuk bermaksiat kepada Allah, sungguh beruntung kata Rasulullah orang yang diberi umur panjang dan baik pula amalnya, sebaliknya celaka orang yang diberi panjang umur, namun buruk amalnya.
Seiring bertambahnya usia, berarti kita berjalan kearah penuaan. Wajah yang tadinya kencang, kini mulai keriput, rambut yang tadinya hitam berubah putih. Tenaga kini muali melemah, mudah sakit-sakitan. Penglihatan sudah tidak normal lagi. Pendengarnpun rada-rada tuli. Gigi sudah mulai copot satu persatu. Suara pun mulai bergetar, tidak sejenih dulu lagi.
Siapapun orangnya, kalau panjang umur pasti menjumpai penyakit tua dan yang pasti akan berjumpa dengan kematian. Dua hal inilah yang tidak ada obatnya, kalau ajal sudah tiba tak mungkin lagi bisa diobati, begitu pula dengan penuawaan.
Namun, kita sering mendengar perkataan orang begini: “ Bapak ini umurnya sudah tua, kok terlihat masih muda”. Dari perkataan itu kita bisa maklum yang namanya umur tidak mungkin berkurang, berarti orang tersebut bisa dibilang awet muda. Sebaliknya ada juga ada yang mengatakan begini : “Umur Bapak ini masih muda, kok kelihatan sudah tua yah”.
Persoalan ini perlu kita kaji lagi, mengapa orang yang usianya tua bisa dibilang awet muda, dan mengapa orang yang usia muda dikatakan tua? kira-kira apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi?
Ternyata, seiring bertambahnya usia kita, justeru hormon pertumbuhan manusia semakin berkurang. Pada usia 60 tahun volume Hormon Pertumbuhan hanya tinggal 25 % jika dibandingkan dengan usia 21 tahun. Padahal hormon itulah yang sangat kita butuhkan untuk memperbaharui sel-sel tubuh kita yang rusak, sehingga dengan berkurangnya hormon pertumbuhan itu otomatis ia tidak mampu lagi berkerja secara optimal memperbaiki sel-sel tubuh kita, seperti keriput pada wajah tidak bisa dihindari lagi, kerja organ tubuh yang fital seperti jantung, pangkrias, hati dan ginjal tidak berfungsi secara optimal. Ini yang menyebabkan kita menjadi tua.
Disamping berkurangnya hormon pertumbuhan kita sudah berkurang, pola hidup yang tidak sehat juga turut ambil bagian dalam mempercepat proses penuaan. Karena pola hidup yang tidak sehat, seperti jarang olah raga, kurang memperhatikan kebersihan, sering mengonsomsi makanan yang banyak mengandung pengawet, penyedap, pewarna, dan makanan cepat saji, merupakan pupuk yang sangat ampuh bagi berkembangnya bakteri, virus dan jamur, di tubuh kita, sehingga bibit penyakit yang sudah ada tumbuh menjadi penyakit yang sangat berbahaya. Satu kali kita terserang penyakit, merupakan sumbangan besar bagi penuaan dini.
Usia boleh dibilang tua, tetapi wajah masih terlihat muda. Misalnya umur 60 tahun terlihat masih seperti umur 35 atau 40 tahun. Apa rahasianya?
Ada diantara orang yang berusaha memperlambat proses penuawaan yang terlihat pada wajah dengan cara menyuntikkan hormon pertumbuhan setiap enam bulan sekali, dengan biaya yang sangat mahal, satu kali suntik enam juta rupiah.
Kalau yang lebih murah dan dapat dijangkau, ada tidak?. Ternyata ada. Yaitu dengan mengonsomsi Melia Biyang. Bukan menyuntikkan hormon, tetapi merangsang kelenjer pituitary yang ada di otak untuk terus memproduksi hormon pertumbuhan, walaupun sudah diusia tua, sehingga terjadi perbaikan system metabolisme tubuh, regenerasi sel, dan pengembalian usia biologis, meningkatkan aktivitas seksual serta stamina, daya tahan tubuhpun akan bertambah.
Caranya? yaitu dengan menyemprotkan Milia Biyang ke bawah lidah, dimana sel syaraf yang berada di bawah lidah itu terhubung ke otak, dan di otak itulah Kelenjar Pituitary berada. Dengan begitu Kelenjer tersebut akan terangsang untuk terus berproduksi menghasilkan hormon pertumbuhan.
Cara yang lebih mudah dan bahkan hampir tanpa biaya, ada?. Ada, juga sih. Ketika saya menjumpai mereka yang sudah tua, yang kelihatannya di usia mereka yang sudah tua itu masih belum kelihatan tua, rambut mereka belum terlihat uban, bahkan tenaga mereka masih kuat menarik gerubak yang bermuatan cukup berat. Saya bertanya, apa sih rahasianya, apakah ada amaliah yang harus dibaca? Ternyata apa jawab mereka ? simpel saja yaitu senantiasa mandi sebelum azan subuh berkumendang.
Kemungkinan ini, secara ilmiah atau ditinjau dari sudut medes, kesehatan, perlu dibuktikan lebih lanjut. Mengapa mandi sebelum salat subuh bisa membuat orang awet muda? Bagi para ilmuan mungkin pertanyaan ini bisa dikembangkan lebih jauh sehingga menjadi khazanah pengetahuan yang manfaat.
Barangkali juga sudah ada yang meneliti hal ini, namun saya belum mengetahuinya.
Semoga manfaat, amin.
Tags:
Kecantikan